Efek psikologis: empat fenomena psikologis yang mempengaruhi hubungan interpersonal

Hubungan adalah bagian integral dari kehidupan kita, tetapi tahukah Anda? Ada beberapa efek psikologis yang secara tidak sadar memengaruhi cara kita berhubungan dengan orang lain. Artikel ini akan memperkenalkan empat efek psikologis umum dan memberikan beberapa metode penerapan praktis untuk membantu Anda lebih memahami dan menangani hubungan interpersonal.

Efek Franklin: Cara Membuat Orang Sulit Menjadi Teman

Efek psikologis

Efek Franklin artinya setelah seseorang membantu orang lain, ia akan mempunyai kesan yang lebih baik terhadap orang yang ditolong, bahkan lebih kuat dibandingkan saat ia ditolong oleh orang lain. Efek ini ditemukan oleh politisi Amerika Franklin, yang memenangkan persahabatan dengan anggota kongres yang bermusuhan dengan meminjam buku.

Prinsip dari Franklin Effect adalah ketika seseorang menolong orang lain, maka ia akan mencari penjelasan yang masuk akal bagi dirinya sendiri guna menjaga konsistensi perilaku dan sikapnya, yaitu orang lain tersebut layak untuk ditolong. Dan ketika seseorang ditolong oleh orang lain, ia mungkin merasa bersalah atau terbebani dan membenci orang lain.

Jadi jika Anda ingin membangun hubungan baik dengan orang yang sulit, cobalah meminta bantuan kecil darinya yang akan membuatnya merasa dihargai dan dihormati. Dengan cara ini, Anda dapat menggunakan Efek Franklin untuk mencairkan suasana dan bahkan membuat orang lain lebih bersedia melakukan hal-hal yang lebih besar untuk Anda.

Efek Halo: Mengapa Kesan Pertama Penting

Efek psikologis

Efek halo berarti bahwa ketika kita memiliki kesan spesifik terhadap seseorang atau sesuatu, kita cenderung menyimpulkan atau mengevaluasi aspek lain dari dirinya berdasarkan kesan tersebut. Efek ini pertama kali dikemukakan oleh psikolog Amerika Thorndike pada tahun 1920-an. Ia menemukan bahwa ketika guru menilai siswa, mereka akan dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti penampilan dan kepribadian siswa, sementara mengabaikan kemampuan belajar siswa yang sebenarnya.

Efek halo menggambarkan bahwa ketika kita mengenal seseorang atau sesuatu, kita sering kali terpengaruh oleh kesan pertama atau ciri-ciri tertentu yang menonjol, sedangkan informasi lain yang lebih penting atau nyata diabaikan. Efek ini sangat umum terjadi dalam kehidupan. Misalnya, kita berpikir bahwa orang yang berpenampilan menarik harus cerdas dan baik hati, atau produk merek terkenal harus berkualitas dan berperforma tinggi. Dalam percintaan, efek halo juga menyebabkan kita cenderung mempercantik atau mengidealkan orang yang kita sukai, sambil mengabaikan kekurangan atau permasalahannya.

Efek halo dapat menyebabkan kita membuat penilaian dan keputusan yang salah, dan bahkan merugikan diri sendiri atau orang lain. Misalnya, penulis besar Rusia Pushkin pernah jatuh cinta pada penampilan istrinya Natalia pada pandangan pertama, namun mengabaikan karakter dan kekurangan kepribadiannya, yang akhirnya berujung pada tragedi kematiannya dalam duel dengan rival cintanya. Oleh karena itu, kita hendaknya menghindari menilai orang dari penampilannya, namun harus memahami dan mengevaluasi seseorang atau sesuatu dari berbagai aspek, dan tidak tertipu oleh penampilan.

Efek jendela pecah: penyebaran fenomena buruk

Efek psikologis

Efek jendela pecah berarti bahwa ketika beberapa fenomena atau penyimpangan yang tidak diinginkan terjadi di suatu lingkungan, jika tidak diperbaiki atau dihentikan tepat waktu, akan terjadi lebih banyak fenomena atau penyimpangan yang tidak diinginkan. Efek ini dikemukakan oleh sosiolog Amerika Wilson dan Kelling pada tahun 1970-an. Mereka menggunakan sebuah bangunan dengan jendela pecah sebagai contoh untuk menggambarkan bahwa jika jendela yang pecah tidak diperbaiki tepat waktu, lebih banyak pengacau akan tertarik bangunan.

Efek jendela pecah mencerminkan kepekaan dan kesesuaian masyarakat terhadap norma-norma lingkungan dan sosial. Apabila muncul fenomena-fenomena buruk atau pelanggaran-pelanggaran di suatu lingkungan, maka masyarakat akan menganggap bahwa hal tersebut merupakan suatu norma atau kecenderungan, sehingga menurunkan standar moral dan norma-norma perilakunya, bahkan meniru atau ikut serta dalam fenomena-fenomena atau pelanggaran-pelanggaran buruk tersebut. Dampak ini berlaku di bidang apa pun. Misalnya, trotoar yang tidak dibersihkan akan dianggap sebagai tempat pembuangan sampah; mobil yang tergores akan semakin rusak; .akan terus disakiti atau dikhianati.

Efek jendela pecah mengingatkan kita untuk segera mencegah dan memperbaiki fenomena atau pelanggaran yang merugikan agar tidak menimbulkan kerugian atau kerugian yang lebih besar. Kita harus menjaga lingkungan kita tetap bersih dan teratur, mematuhi norma-norma sosial dan undang-undang serta peraturan, segera melaporkan atau menghentikan setiap fenomena buruk atau pelanggaran yang kita temui, dan tidak berpangku tangan atau mengikuti tindakan.

Efek Gelap : Pengaruh Cahaya terhadap Mood dan Perilaku

Efek psikologis

Efek gelap artinya ketika cahaya di suatu lingkungan redup, masyarakat akan merasa lebih aman dan nyaman, serta lebih mudah mengekspresikan emosi dan keinginannya. Efek ini ditemukan dan diberi nama oleh para ilmuwan di Universitas Toronto pada tahun 1980an. Melalui serangkaian percobaan, mereka menemukan bahwa partisipan yang menonton iklan di ruangan gelap memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan mereka yang menonton iklan di ruangan yang lebih terang evaluasi yang lebih toleran dan ramah terhadap protagonis dalam iklan, dan lebih bersedia membeli produk dalam iklan.

Efek Gelap mengungkap dampak cahaya terhadap suasana hati dan perilaku seseorang. Ketika cahaya di suatu lingkungan redup, orang akan merasa privasi dan kebebasannya terlindungi, sehingga melemahkan pertahanan psikologis dan tekanan sosialnya, serta mempermudahnya untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya yang sebenarnya. Efek ini terutama terlihat dalam percintaan. Misalnya, saat kencan di restoran atau bioskop yang remang-remang, kedua belah pihak akan merasa lebih intim dan romantis, serta akan lebih mudah menimbulkan ketertarikan dan interaksi.

Efek gelap dapat membantu kita meningkatkan kepercayaan diri dan kenyamanan dalam situasi tertentu, dan juga dapat meningkatkan komunikasi dan hubungan antara kita dan orang lain. Tentu saja, efek ini juga memiliki keterbatasan dan risiko tertentu, misalnya, ketika membuat beberapa keputusan atau tindakan penting di lingkungan yang gelap, beberapa detail atau risiko mungkin diabaikan, sehingga menimbulkan penyesalan atau konsekuensi. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan atau menghindari efek gelap secara rasional sesuai dengan situasi dan tujuan yang berbeda.

Di atas adalah empat efek psikologis umum dan dampaknya yang dijelaskan dalam artikel ini. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tinggalkan pesan. Terima kasih telah membaca! 😊

Tes Psikologi Online Gratis

Uji berapa banyak interaksi sosial efektif di sekitar Anda?

Alamat pengujian: www.psyctest.cn/t/kVxrmX5A/

Tautan ke artikel ini: https://psyctest.cn/article/PkdVQOxp/

Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.

saran terkait

💙 💚 💛 ❤️

Jika situs web ini bermanfaat bagi Anda dan teman-teman yang memenuhi syarat bersedia memberikan imbalan kepada Anda, Anda dapat mengklik tombol hadiah di bawah untuk mensponsori situs web ini. Dana penghargaan akan digunakan untuk pengeluaran tetap seperti server dan nama domain. Kami akan memperbarui penghargaan Anda secara berkala ke catatan penghargaan. Anda juga dapat membantu kami bertahan secara gratis dengan mengklik iklan di halaman web, sehingga kami dapat terus membuat lebih banyak konten berkualitas tinggi! Anda dipersilakan untuk berbagi dan merekomendasikan situs web ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih atas kontribusi Anda pada situs web ini. Terima kasih semuanya!

Komentar