Mentalitas kerja yang benar: bekerjalah dengan acuh tak acuh, Anda tidak akan merasa cemas

Banyak orang merasa cemas di tempat kerja, merasa bahwa pekerjaan mereka tidak diakui, dipromosikan, atau dihormati. Mereka selalu menantikan pekerjaan yang memberi mereka rasa kepuasan, kebahagiaan, dan pencapaian. Mereka percaya bahwa mereka harus berdedikasi pada pekerjaan mereka dan bersemangat dengan pekerjaan mereka, jika tidak, mereka akan menjadi karyawan yang tidak memenuhi syarat.

Namun apakah mentalitas ini benar? Apakah pekerjaan benar-benar segalanya dalam hidup? Bisakah kita melihat pekerjaan dari sudut pandang yang berbeda?

Hari ini, saya ingin berbagi dengan Anda sebuah kisah nyata. Ini adalah kisah seorang ibu tunggal. Dengan tindakan dan sikapnya, dia menunjukkan kepada kita mentalitas kerja yang berbeda, mentalitas kerja yang dingin.

Apa yang dimaksud dengan pekerjaan acuh tak acuh?

Anda mungkin tidak menyukai pekerjaan ini, tetapi pekerjaan ini sekarang memungkinkan Anda menghidupi keluarga Anda, dan Anda dapat bekerja dengan acuh tak acuh.

Acuh kerja bukan berarti kita harus cuek dalam bekerja, tidak bertanggung jawab, dan tidak bekerja keras. Artinya kita harus menjaga jarak tertentu dari pekerjaan, tidak membiarkan pekerjaan menempati seluruh ruang dalam hidup kita, dan tidak membiarkan pekerjaan mempengaruhi emosi dan nilai-nilai kita.

Ide inti dari kerja acuh tak acuh adalah: pekerjaan hanyalah pekerjaan.

Ketika kita memandang pekerjaan sebagai bagian dari hidup kita, bukan keseluruhan hidup kita, kita akan lebih mampu menyeimbangkan peran dan kebutuhan kita. Kita bisa mengetahui dengan lebih jelas apa yang kita inginkan, apa yang kita butuhkan, dan apa yang harus kita lakukan.

Ada banyak manfaat bekerja dengan acuh tak acuh:

  • Memungkinkan kita mengurangi kecemasan dan stres. Ketika kita tidak menganggap pekerjaan sebagai cerminan harga diri, kita tidak akan terlalu peduli dengan penilaian dan harapan orang lain. Kita tidak akan merasa frustasi dan kecewa karena tidak mendapat promosi, kehormatan, dan pujian. Kita dapat melihat permasalahan dan tantangan di tempat kerja dengan lebih objektif dan mencari solusi dengan lebih rasional.
  • Dapat membuat kita lebih fokus dan efisien. Ketika kita tidak melihat pekerjaan sebagai segalanya dalam hidup, kita dapat mengatur waktu dan energi kita dengan lebih baik. Kita bisa bekerja sekuat tenaga selama jam kerja dan melakukan pekerjaan kita dengan baik. Setelah selesai bekerja, kita dapat berhenti bekerja dan menikmati ruang dan minat pribadi kita.
  • Itu bisa membuat kita lebih bebas dan bahagia. Ketika kita tidak melihat pekerjaan sebagai makna hidup, kita bisa menggali potensi dan kemungkinan kita lebih luas. Kami akan dapat menyesuaikan perencanaan karir dan arah pengembangan kami dengan lebih fleksibel. Kita bisa menghadapi perubahan dan peluang di tempat kerja dengan lebih tenang.

Mentalitas kerja yang benar: Pekerjaan hanyalah pekerjaan, Anda tidak akan merasa cemas

Sebuah kisah nyata

Ini adalah kisah nyata tentang bagaimana seorang ibu tunggal melakukan pekerjaan yang acuh tak acuh.

Ibu tunggal ini adalah seorang guru bernama Guru Li (nama samaran). Dia adalah seorang guru matematika sekolah menengah dan mengajar di sekolah menengah utama. Dia memiliki seorang putra berusia 6 tahun yang tumbuh di sampingnya.

Meskipun Guru Li adalah seorang guru mata pelajaran, dia tidak pernah menjadi guru kelas. Ia merasa menjadi guru kelas terlalu menyita waktu dan tenaga serta akan mempengaruhi hubungannya dengan putranya. Ia hanya ingin berkonsentrasi dalam mengajar matematika dengan baik dan mewariskan ilmu serta metode kepada siswa.

Suatu tahun, seorang kepala sekolah baru datang ke sekolah tersebut, dan dia menetapkan bahwa semua guru mata pelajaran utama harus memimpin kelasnya sebagai guru kelas. Ini merupakan pukulan besar bagi Guru Li. Dia merasa ini tidak sopan dan tidak adil baginya. Dia memutuskan untuk memperjuangkan haknya dan tidak menyerah pada tekanan kepala sekolah.

Dia langsung menelepon kepala sekolah dan berkata, ‘Saya tidak bisa memimpin kelas. Saya tidak ingin anak-anak saya menjadi yatim piatu.’ Dia berbicara dengan tenang dan rasional, tanpa nada emosional apa pun. Dia hanya menyatakan fakta, fakta yang tidak bisa diubah.

Alhasil, kepala sekolah kaget dengan sikapnya. Dia tidak punya cara untuk memaksanya memimpin kelas, jadi dia hanya bisa menyetujui permintaannya. Dengan cara ini, semua guru mata pelajaran utama di seluruh sekolah bertanggung jawab atas kelas tersebut, kecuali Guru Li.

Guru Li tidak peduli apa yang orang lain pikirkan atau evaluasi dia. Dia juga tidak peduli apakah kepala sekolah mempunyai pendapat tentang dirinya atau apakah itu akan mempengaruhi perkembangan karirnya. Dia hanya peduli pada pekerjaan dan keluarganya. Dia berkata: ‘Anda dapat mengatakan bahwa saya tidak baik, dan saya tidak memerlukan persetujuan Anda, tetapi saya pasti akan mencoba yang terbaik untuk melakukan pekerjaan saya.’

Guru Li menggunakan tindakannya untuk membuktikan kemampuan dan nilainya. Dia telah mengajar banyak siswa berprestasi dan mendapatkan kepercayaan serta cinta dari siswa dan orang tua. Dia juga merawat putranya dengan baik dan memberinya keluarga yang hangat dan bahagia. Dia mencapai keseimbangan antara karier dan kehidupannya dengan mentalitas kerja yang acuh tak acuh.

Wanita yang Anda lihat sebenarnya adalah orang yang sangat kuat. Dia tahu apa yang dia inginkan dalam hidup, dan dia tidak mengharapkan Anda memberinya promosi, penghargaan, atau semacamnya. Dia tidak menginginkannya pekerjaan.Lebih penting lagi adalah saya harus menjaga keluarga dan anak-anak saya.

Bagaimana cara menumbuhkan mental kerja acuh tak acuh?

Mungkin Anda akan berpikir bahwa Guru Li adalah kasus yang istimewa, dia memiliki latar belakang dan lingkungan yang istimewa. Anda mungkin berpikir bahwa di tempat kerja Anda saat ini, Anda tidak bisa bekerja dengan sikap acuh tak acuh seperti Tuan Li.

Padahal, bekerja acuh tak acuh bukanlah keahlian atau strategi khusus, melainkan keadaan psikologis dan cara berpikir. Itu tidak bergantung pada karier, posisi, industri, atau perusahaan Anda, tetapi pada pemahaman dan sikap Anda terhadap diri sendiri, pekerjaan, dan kehidupan.

Jika Anda ingin menumbuhkan mental kerja acuh tak acuh, Anda bisa memulainya dari beberapa aspek berikut ini:

  • Kenali esensi pekerjaan. Pekerjaan adalah hubungan pertukaran. Anda menggunakan waktu, energi, keterampilan, dan pengetahuan Anda untuk menciptakan nilai bagi perusahaan, dan perusahaan memberi Anda imbalan berupa gaji, tunjangan, dan peluang. Pekerjaan bukanlah segalanya dalam hidup Anda, juga bukan cerminan harga diri Anda. Anda bisa menyukai pekerjaan Anda atau tidak, tapi Anda tidak bisa membiarkan pekerjaan Anda mempengaruhi suasana hati dan kebahagiaan Anda.
  • Hapus tujuan dan kebutuhan Anda. Anda perlu mengetahui mengapa Anda ingin bekerja, apa yang ingin Anda peroleh dari pekerjaan Anda, dan berapa harga yang harus Anda bayar untuk pekerjaan Anda. Anda harus memiliki rencana karir dan arah pengembangan sendiri, dan jangan mengikuti orang lain atau mengikuti tren secara membabi buta.
  • Tetapkan batasan dan keuntungan Anda sendiri. Anda perlu memperjelas jam kerja dan waktu istirahat Anda, dan jangan biarkan pekerjaan mengganggu ruang dan waktu pribadi Anda. Anda perlu melindungi kesehatan fisik dan mental Anda, dan jangan mengorbankan kesehatan dan kebahagiaan Anda demi pekerjaan. Anda harus berani menolak dan berkomunikasi, tidak menerima pekerjaan di luar kemampuan dan tanggung jawab Anda, serta tidak menoleransi tuntutan dan tekanan yang tidak masuk akal.
  • Kembangkan minat dan hobi Anda sendiri. Anda harus memiliki gaya hidup dan kesenangan sendiri, dan jangan biarkan pekerjaan menjadi satu-satunya isi hidup Anda. Anda perlu menemukan sesuatu yang Anda sukai agar Anda bisa merasa bahagia dan puas di luar pekerjaan. Anda perlu memperluas lingkaran sosial Anda dan menjalin pertemanan yang berpikiran sama sehingga Anda dapat menerima dukungan dan persahabatan di luar pekerjaan.

Kesimpulan

Psikologi bermula dari filsafat Barat. Ilmu yang mempelajari psikologi adalah mempelajari sifat manusia dan akhirnya memandang dunia secara rasional. Ketika Anda tidak menaruh harapan lebih pada dunia ini, Anda tidak akan berharap untuk diblokir atau mengalami kemunduran, karena dunia memang seperti ini. Saya sangat jelas bahwa bagi saya tidak seperti ini, bagi saya seperti ini semuanya. , dunia adalah mode operasi.

Bekerja dengan acuh tak acuh bukanlah pelarian pasif, melainkan pilihan positif. Ini memungkinkan kita menikmati pekerjaan dengan lebih baik dan menikmati hidup dengan lebih baik. Hal ini dapat membuat kita lebih bermartabat dan bahagia.

Jika Anda juga ingin memiliki mentalitas kerja yang benar, sebaiknya Anda mencoba pekerjaan berbasis sikap apatis! Percayalah, Anda akan menemukan diri Anda yang baru!

Tes Psikologi Online Gratis

Uji musim manakah yang melambangkan sikap Anda di tempat kerja?

Alamat pengujian: www.psyctest.cn/t/1MdZpE5b/

Tautan ke artikel ini: https://psyctest.cn/article/KAGkVKdP/

Jika artikel asli dicetak ulang, harap sebutkan penulis dan sumbernya dalam bentuk tautan ini.

saran terkait

💙 💚 💛 ❤️

Jika situs web ini bermanfaat bagi Anda dan teman-teman yang memenuhi syarat bersedia memberikan imbalan kepada Anda, Anda dapat mengklik tombol hadiah di bawah untuk mensponsori situs web ini. Dana penghargaan akan digunakan untuk pengeluaran tetap seperti server dan nama domain. Kami akan memperbarui penghargaan Anda secara berkala ke catatan penghargaan. Anda juga dapat membantu kami bertahan secara gratis dengan mengklik iklan di halaman web, sehingga kami dapat terus membuat lebih banyak konten berkualitas tinggi! Anda dipersilakan untuk berbagi dan merekomendasikan situs web ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih atas kontribusi Anda pada situs web ini. Terima kasih semuanya!

Komentar